Tidak sedikit orang yang telah berusia dewasa tetapi mengeluh perihal tingkah laku mereka yang belum mendewasa. Terusik dihatinya, "Mengapa aku berbuat salah? Seperti anak kecil saja..."
Kesalahan yang berulang-ulang membuat batin mereka gusar. Melakukan pekerjaan, lalu berbuat salah. Coba memperbaiki, kemudian salah lagi. Taubat lagi, berdosa lagi. Kondisi yang demikian memunculkan suatu pertanyaan dalam hatinya: "Mengapa aku tak kunjung dewasa?"
Yang perlu kita pahami sebenarnya adalah tidak ada kesalahan dari orang yang yang berbuat salah. Karena jika ia belum tahu atau mengerti, maka ia berhak mendapatkan keringanan atau pemaafan. Dalam hal ini berarti memang perbuatannya yang salah, bukan orangnya yang salah.
Kesalahan yang sebenarnya itu terletak pada apa yang ia lakukan setelah ia berbuat salah. Dan tindakan yang paling tepat adalah dengan segera memperbaiki diri. Jika kita berbuat salah karena belum tahu ilmunya, maka cari tahulah sampai kita benar-benar paham. Bukan masa bodoh dan acuh dari hal tersebut.
Sahabat, yang harus kita perbaiki tentang kedewasaan adalah pemikiran kita dalam mendefenisikan bahwa dewasa itu bukanlah kondisi seseorang mencapai tingkat tidak pernah berbuat salah.
Sebenarnya dewasa itu tetap saja berbuat salah. Maka, janganlah gusar ketika kamu berbuat salah. Gelisahlah ketika kamu tidak segera memperbaiki diri. Karena yang harus kita pahami yaitu:
Marilah selalu memperbaiki diri, saling menasihati dalam hal kebenaran serta kesabaran, dan jika menemukan hal-hal yang bermanfaat baik barang, jasa, maupun sekedar informasi, janganlah ragu untuk berbagi.
Indramayu, 12/3/2016.
Kesalahan yang berulang-ulang membuat batin mereka gusar. Melakukan pekerjaan, lalu berbuat salah. Coba memperbaiki, kemudian salah lagi. Taubat lagi, berdosa lagi. Kondisi yang demikian memunculkan suatu pertanyaan dalam hatinya: "Mengapa aku tak kunjung dewasa?"
Yang perlu kita pahami sebenarnya adalah tidak ada kesalahan dari orang yang yang berbuat salah. Karena jika ia belum tahu atau mengerti, maka ia berhak mendapatkan keringanan atau pemaafan. Dalam hal ini berarti memang perbuatannya yang salah, bukan orangnya yang salah.
Kesalahan yang sebenarnya itu terletak pada apa yang ia lakukan setelah ia berbuat salah. Dan tindakan yang paling tepat adalah dengan segera memperbaiki diri. Jika kita berbuat salah karena belum tahu ilmunya, maka cari tahulah sampai kita benar-benar paham. Bukan masa bodoh dan acuh dari hal tersebut.
Sahabat, yang harus kita perbaiki tentang kedewasaan adalah pemikiran kita dalam mendefenisikan bahwa dewasa itu bukanlah kondisi seseorang mencapai tingkat tidak pernah berbuat salah.
Sebenarnya dewasa itu tetap saja berbuat salah. Maka, janganlah gusar ketika kamu berbuat salah. Gelisahlah ketika kamu tidak segera memperbaiki diri. Karena yang harus kita pahami yaitu:
"Kedewasaan yang sesungguhnya adalah pendewasaan dengan selalu memperbaiki diri"
Marilah selalu memperbaiki diri, saling menasihati dalam hal kebenaran serta kesabaran, dan jika menemukan hal-hal yang bermanfaat baik barang, jasa, maupun sekedar informasi, janganlah ragu untuk berbagi.
Indramayu, 12/3/2016.
Terima kasih untuk komentar yang baik dan membangun...
EmoticonEmoticon