Kamis, 06 Juli 2017

Alasan Mengapa Saya Pensiun Dari Atlet Hockey--Dunia Yang Telah Saya Geluti Lebih Dari 11 Tahun!

Sebagian besar teman hockey saya keheranan, "Mas, kamu punya skill bagus, pengalaman banyak, visi bermain udah terlatih, tapi kok BERHENTI DARI ATLET HOCKEY? Padahal kan kesempatannya ada banget. Apalagi kalo even-even besar seperti ini...."

Hm...

Sebelumnya, cobalah Anda bayangkan keadaan seperti di bawah ini...

Ketika berusia 12 tahun, saya memulai menggeluti profesi sebagai atlet hockey dan saya bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Lalu karena serius dan semangat dalam berlatih, di usia 18 tahun saya sudah mengikuti kejuaraan senior. Saya memenangkan banyak turnamen. Terpilih menjadi best player dan mendapat gelar top scorer. Tidak jarang saya melawan orang dengan fisik yang jauh lebih besar. Bersama tim, saya bisa mengalahkan orang2 yang bahkan lebih tua dan lebih senior...

Orang-orang bilang ini adalah bakat. Padahal bakat adalah suatu kerja keras rutin yang selalu konsisten dan terjaga pelaksanaannya.

Menjadi atlet hockey itu harus intensif. Saya latihan dengan durasi 3 jam, 6x dalam sepekan. Bahkan bisa 8x dalam sepekan. Lebih dari itu, saya pernah latihan pagi, siang sore, dan juga malam. Dan itu rutin, alias bukan hanya sekali. Bahkan saya pernah mengalami cedera lutut dikarenakan over training.

Masyo Hockey

Dari hockey...

Saya mendapatkan banyak teman. Berkenalan dengan orang2 yang daerahnya sendiri belum pernah saya kunjungi.
Saya pernah dikejar dan dimintai foto. Bersalaman dengan orang yang tangannya bergetar karena gerogi bertemu saya. Bahkan pernah dimintai tanda tangan oleh orang yang kagum dengan permainan saya.

Dari hockey...

Saya pernah mendapatkan penghasilan bulanan. Hidup dengan tanggungan yang dibiayai oleh hockey. Saya pernah ditawari beasiswa kuliah penuh sampai sarjana di salah satu universitas ternama. Diajak untuk main ke luar negeri. Bahkan pernah ditawari untuk main membela suatu daerah langsung masuk tanpa seleksi. Dan banyak lagi...
Semuanya dari hockey. Jadi wajar ketika saya memutuskan untuk BERHENTI, orang-orang lalu bertanya, "Mengapa?"

'Mengapa' adalah suatu pertanyaan yang membutuhkan alasan. Lalu, saya berikan mereka alasannya...

Karena...

"HIDUP ADALAH PILIHAN. Dan itu pilihan saya."

Biasanya ada beberapa teman yang balik bertanya, "Iya, kenapa ente ambil PILIHAN itu?"
Saya menjawab, "Ya nggak apa2. Memang mau aja. Memang itu pilihan saya... :D "

Hidup itu pilihan. Begitulah jawabannya--sederhana.

Hidup itu memang sederhana. Paling tidak, buatlah hidup itu supaya jadi sederhana. Jika Anda memiliki hidup yang ruwet dan penuh dengan kekusutan, jangan pernah salahkan hidup. Salahkanlah diri Anda sendiri yang tidak menyederhanakannya. #Quote

Banyak dari sahabat saya yang dulu berlatih atau tanding bersama, sekarang sudah bermain untuk membela daerahnya masing-masing. Bahkan, adik saya sendiri sudah menjadi atlet hockey yang mewakili salah satu daerah jawa. Mereka bertemu, berkompetisi, dan bertanding dalam satu even olahraga besar yang diselenggarakan pada September 2016 ini.

Semangat! Berjoeanglah kawan! Doaku menyertai kalian...

Terus junjung tinggi sportivitas. Bela-lah daerahmu sebagaimana engkau membela harga dirimu.
Lakukanlah yang terbaik dan raihlah medali emas!!!

Itulah pilihannya. Sederhana...

#PensiunDariAtlet
#BukanBerartiKeluarDariDuniaHockey
#UdahJadiCoachNih
#Hehehe... ^_^

Al-Zaytun, 18 September 2016.

Hockey Indonesia


Lakukan Karena Allah

Tags
Sudah kerja keras, belajar sana sini, membaca ini itu, melakukan ABCD, tapi kok hasilnya sama?

Jika hidup Anda selalu dipenuhi masalah, cobalah tengok lagi kepada diri Anda sendiri. Apakah Anda selalu mengingat-Nya? Apakah yang Anda lakukan adalah dalam rangka berbidah kepada-Nya?

Apapun upaya manusia, jika tidak diiringi dengan aktivitas ibadah, maka hasilnya sia-sia. Karena tanpa ridho-Nya, apa yang sudah kita siapkan matang-matang pun selalu saja ada halangan.

Tanpa ridho-Nya, selalu saja ada permasalahan dan halangan yang datang meski semua sudah dipersiapkan.

Oleh karena itu, perbanyaklah ibadah kepada-Nya. Perbanyaklah dzikir di waktu siang dan malam. Perbanyaklah bacaan Al-Qur'an di dalam kehidupan. Dan sisipkanlah do'a di setiap apa yang Anda lakukan.

Sebelum melakukan kegiatan, tanyalah kepada diri Anda sendiri: "Sudahkah segala yang kulakukan ini berdasarkan niat ibadah kepada-Nya?"

Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba yang diridhoi-Nya.

#SelfReminder
#ThanksForReading
#ThanksForSharing

Indramayu, 4 September 2016.

Lakukan Karena Allah